Jumat, 21 Mei 2010

Apakah Anda merasa nyaman bekerja di tempat Anda saat ini?


Sudah sewajarnya anda melakukan pekerjaan dan mencintai pekerjaan anda saat ini. Tempat anda bekerja adalah merupakan tempat kedua setelah rumah, yang anda datangi dan geluti setiap hari, semenjak pagi hari hingga sore dan tidak jarang pulang larut malam dikarenakan lembur ataupun terjebak macet di perjalanan. Namun seiring berjalannya waktu, satu tahun, dua tahun, bahkan bertahun tahun anda bekerja di tempat yang sama, pekerjaan yang sama, bisa jadi akan menimbulkan rasa bosan atau jenuh dengan rutinitas, menginginkan suasana baru, stress dengan derajat yang semakin meningkat, dan gejala-gejala lainnya yang dapat anda alami sebagai pekerja. Dengan munculnya ketidaknyamanan, stress, rasa jenuh, dan segudang perasaan dan pemikiran yang mengganggu itu maka akan timbul pertimbangan, apakah anda masih ingin bertahan di tempat anda bekerja saat ini, ataukah sudah waktunya bagi anda untuk mempertimbangkan kesempatan lain yang memungkinkan untuk membuat anda lebih maju dan lebih berkembang lagi
Berikut ini merupakan beberapa contoh perilaku diantaranya, yang menunjukkan ketidaknyamanan yang mungkin anda alami juga saat ini, dan dapat merupakan pertanda anda sudah merasa kurang betah ataupun jenuh di tempat anda bekerja sekarang :

1. Menunggu jam istirahat dan jam pulang setiap hari
Bila kita merasa nyaman dalam bekerja dan selalu disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari tentunya waktu berlalu dengan tidak terasa, namun jika kita tidak menyukai apa yang kita kerjakan, maka waktu yang dilalui terasa lebih panjang, kita hanya menunggu jam istirahat datang, dan setelah itu menunggu jam bekerja selesai.

2. Mencari banyak alasan untuk tidak masuk kerja
Dengan adanya sikap penolakan terhadap tempat kita bekerja, maka banyak orang akan mencari alasan baik yang logis maupun terkadang tidak masuk akal supaya bisa mangkir dari pekerjaan. Menghindar dari tempat kita bekerja merupakan reaksi awal dari stress dan ketidaknyamanan.

3. Performance kerja menurun, bersikap apriori dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar
Pada beberapa waktu mulai bekerja di tempat baru, masih terasa semangat bekerja dan antusiasme yang tinggi. Namun setelah beberapa tahun masih bekerja di tempat yang sama, dimana tidak ada lagi hal yang dapat dikembangkan pada diri kita, maka yang muncul adalah sikap tidak peduli, antusiasme menurun drastis, dan tidak ada lagi semangat untuk mencapai kinerja yang terbaik.

4. Lebih banyak mengobrol / dengan teman sejawat atau rekan akrab
Hal ini terjadi lebih sering membicarakan perihal negatif dibandingkan hal yang positif, baik mengenai perilaku orang lain, perilaku atasan, sistem kerja, aturan perusahaan, dan apapun kaitannya dengan tempat anda bekerja.

5. Lebih banyak menghabiskan waktu dengan menggunakan chatting, facebook, email, dan bermain game
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka fasilitas internet di perkantoran seringkali disalahgunakan untuk alasan pribadi dan menyenangkan diri sendiri. Chatting, facebook, twitter dan internet akan menghabiskan waktu lebih cepat dan tidak terasa jam selesai kantor sudah tiba. Bermain game juga merupakan cara yang sering dilakukan untuk menghabiskan waktu di kantor.

6. Menggunakan waktu lebih lama untuk istirahat makan siang dan terlambat datang kembali ke kantor
Jam istirahat adalah waktu yang tepat untuk melepaskan lelah baik fisik maupun pikiran. Dan tidak jarang waktu ini digunakan lebih lama karena ada rasa malas untuk kembali ke kantor, terutama istirahat jumat siang, yang memang waktunya lebih panjang. Selain makan siang banyak orang yang melanjutkan untuk shopping, lihat-lihat barang di pertokoan, atau hanya sekedar minum kopi dan cuci mata.

7. Lebih sering ke toilet, dan di toilet menggunakan waktu lebih lama dari biasanya
Perilaku ini lebih banyak dialami pekerja wanita dibanding pria. Karena wanita memang seringkali menghabiskan waktu lebih lama di toilet, selain cuci tangan, dilanjutkan dengan membenahi penampilan, baik rambut maupun tata rias. Merapikan pakaian dan bercermin lebih lama. Selain itu dilalanjutkan dengan ngerumpi bersama rekan-rekan.


8. Mulai membereskan meja kerja dan mematikan komputer tepat beberapa menit menjelang jam pulang.
Ini adalah perilaku yang paling umum kita lihat sehari-hari, karena rasa malas sudah melanda di semua pekerja pada umumnya, sebisa mungkin datang terlambat sampai ke kantor dan pulang lebih cepat.

9. Lebih banyak merokok dan minum kopi
Bagi para pecandu rokok, yang biasanya 1 bungkus sehari, mengalami peningkatan 2-3 bungkus perhari. Merokok pun menjadi alasan untuk berlama-lama di tangga darurat, kantin, atau lobby. Minum kopi juga dapat meredakan ketidaknyamanan untuk sementara, padahal jika porsinya terlalu banyak justru akan mengakibatkan kecemasan dan jantung berdebar.

10. Lebih banyak ngemil makanan kecil dan lebih banyak makan pada saat makan siang
Ada sebagian orang yang makan lebih banyak untuk meredakan stress, ngemil makanan kecil, keripik, coklat, dll, dan hal ini jika terus berlanjut akan berakibat kepada kenaikan berat badan (bukan kenaikan gaji J )

11. Nafsu makan berkurang, tidak berminat untuk makan
Ada pula sebagian orang yang jika stress malah berkurang nafsu makan, dan seringkali melewat waktu makan. Yang seharusnya makan jam 12 siang, baru sempat atau ingin makan jam 3 atau jam 5 sore. Dampak negatifnya dapat berpengaruh pada kondisi pencernaan, sakit maag dan sakit lainnya.

12. Seringkali menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan, shopping, clubbing, sepulang jam kantor
Seringkali berkumpul dengan rekan-rekan, kelompok dan tim sejawat dan menghabiskan waktu untuk karaoke, clubbing, atau keliling mal hanya untuk sekedar mencuci mata ataupun menghabiskan uang untuk shopping merupakan cara yang banyak digunakan untuk meredakan stress. Tentunya jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak negatif pada kondisi keuangan anda.

13. Seringkali melamun di meja kerja, tatapan mata menerawang / kosong
Gejala ini merupakan tanda awal bahwa kondisi psikis sudah mulai terpengaruh, konsentrasi terganggu, tidak fokus terhadap pekerjaan, dan khayalan-khayalan yang muncul tanpa sengaja merupakan cara untuk meredakan stress dan kebingungan. Jika hal ini mulai sering anda alami, ada baiknya anda mencari cara untuk tidak berlarut-larut dipenuhi dengan pemikiran yang tidak pasti.

14. Sakit kepala, migrain, sakit perut / mulas, maag, gejala diare, mual, mata berkunang-kunang, back pain (sakit leher bagian belakang), sakit pinggang, tidak enak badan.
Jika reaksi ini sudah terjadi pada diri anda, berarti gejala stress sudah mulai mengenai kondisi fisik anda. Gejala yang paling sering timbul adalah sakit kepala, baik sakit kepala menyeluruh maupun sebagian / migrain. Nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk ataupun pusing seperti vertigo atau rasa berputar seringkali dialami pekerja yang sudah kelebihan beban pikiran. Sakit maag merupakan keluhan utama para pekerja di Jakarta. Nyeri leher bagian belakang kerap kali dirasakan sebagian orang, terutama jika dirasakan kondisi lingkungan kerja sudah tidak kondusif, beban kerja menumpuk dan dikejar deadline. Dan pada umumnya gejala-gejala fisik ini dirasakan hanya pada waktu atau jam tertentu saja, misalnya mendekati gerbang atau pintu kantor, masuk halaman parkir kantor atau masuk ruangan kerja. Selain itu pada jam-jam sibuk kondisi ini juga sering terjadi. Biasanya menjelang jam pulang gejala tersebut menghilang dengan sendirinya. Namun jika kondisi tersebut semakin meningkat intensitasnya dan sangat mengganggu diri anda, sudah seharusnya anda berkonsultasi dengan ahlinya, misal dokter atau psikolog.


15. Merasa diri tidak mampu, percaya diri menurun, bersikap menarik diri dan depresi.
Gejala ini merupakan kondisi yang cukup akut dan sudah sangat mengganggu diri anda dalam menjalankan pekerjaan. Disarankan untuk tidak berkelanjutan berada dalam kondisi seperti ini. Sikap autis dan tidak peduli pada lingkungan sekitar, atau menahan frustrasi hanyalah perilaku sementara untuk bertahan, jika diteruskan maka kondisi emosi yang nantinya akan terimbas. Luapan emosi yang tidak terkendali, perilaku mengamuk, sehingga mengganggu ketertiban dapat saja terjadi. Tentunya anda tidak mengharapkan hal ini terjadi pada diri anda. Jika gejala depresi dan menarik diri dari lingkungan sudah terasa pada diri anda, konsultasikanlah segera pada ahlinya.

Nah, sudah sampai dengan taraf manakah diri Anda? Mudah-mudahan Anda masih enjoy dan nyaman dengan kondisi saat ini (hopefully)…..

Create by,
Ira Jayanti 2010
Sekedar intermezzo, tapi ini bukan khayalan semata lho…dan bukan pengalaman pribadi juga…(*katanya)